SMBC Indonesia E-Banking & Banking Apps
Nikmati kemudahan dan kenyamanan akses perbankan dari PC, Laptop, Tablet, atau Smartphone Anda.

SMAR&TS

TOUCHBIZ

AksesBisnis@SMBCI

Jenius
28 April 2021
Bank BTPN Catat Pertumbuhan Laba Bersih Kuartal I-2021, Ditopang Penurunan Biaya Kredit
Jakarta, 28 April 2021 – PT Bank BTPN Tbk mencetak pertumbuhan laba bersih sepanjang kuartal pertama 2021 dibanding kuartal yang sama tahun lalu di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi COVID-19.
Laba bersih setelah pajak Bank BTPN yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di angka Rp 971 miliar pada periode tiga bulan pertama 2021, naik 29% year-on-year (yoy) dari Rp 752 miliar. Hal ini ditopang oleh beban bunga yang turun sebesar 38% (yoy) dari Rp 1,61 triliun menjadi Rp 991 miliar, serta biaya kredit yang lebih rendah sebesar 60% dari Rp 411 miliar menjadi Rp 164 miliar.
“Kita patut bersyukur bahwa Bank BTPN telah dapat membukukan pertumbuhan laba bersih di tengah kondisi yang mulai membaik ,” kata Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana.
Penurunan beban bunga yang dicatat Bank BTPN sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan meningkatnya saldo dan rasio Current Account Saving Account (CASA) yang berakibat pada penurunan biaya dana. Sementara, biaya kredit pada kuartal pertama 2021 menurun akibat penyesuaian metode penerapan PSAK 71.
Pendapatan bunga bersih Bank BTPN turun 4% (yoy) dari Rp 2,91 triliun ke Rp 2,79 triliun. Penurunan pendapatan bunga bersih tetap terjaga rendah seiring dengan berkurangnya beban bunga.
Dengan permintaan kredit yang masih rendah akibat dampak dari pandemi, total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Maret 2021 mengalami penurunan sebesar 15% (yoy) ke posisi Rp 132,68 triliun. Selain karena masih rendahnya permintaan kredit, kondisi pandemi memicu sejumlah debitur untuk melunasi kredit mereka sebelum jatuh tempo.
Penurunan kredit juga terjadi akibat penurunan nilai portofolio kredit dalam mata uang asing, yang jika dampak dari translasi ini dikeluarkan, total kredit yang disalurkan hanya turun sebesar 12% (yoy).
Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross NPL yang berada di level 1,42%, masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,21% pada akhir Februari 2021.
“Strategi kami dalam memberikan kredit adalah dengan selektif dan hati-hati. Kami juga melakukan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini membantu kami menjaga rasio gross NPL tetap di level yang sehat,” kata Ongki.
Dana pihak ketiga Bank BTPN tetap tumbuh sebesar 2% (yoy) dari Rp 97,12 triliun pada akhir Maret 2020 menjadi Rp 98,93 triliun pada akhir Maret 2021. Hal ini didukung oleh meningkatnya sumber dana murah, atau CASA, dari Rp 28,03 triliun menjadi Rp 30,56 triliun. Dengan adanya kenaikan dana pihak ketiga, Bank BTPN dapat mengurangi jumlah borrowing untuk turut menjaga pendapatan bunga bersih.
Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 199,70% dan net stable funding ratio (NSFR) 115,6% pada posisi 31 Maret 2021. Perseroan mencatat penurunan aset sebesar 12% (yoy), dari Rp 199,67 triliun menjadi Rp 174,72 triliun, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,5%.
Sebagai salah satu pionir dalam pengembangan layanan perbankan digital di tanah air, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius, aplikasi life finance solution bagi para nasabah digital savvy, di tengah tantangan pandemi COVID-19. Hal ini didorong oleh pertumbuhan jumlah pengguna Jenius sebesar 23% (yoy) menjadi lebih dari 3,18 juta, dengan jumlah dana pihak ketiga bertumbuh 74% menjadi Rp 14,34 triliun pada akhir triwulan I-2021.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
PT Bank SMBC Indonesia Tbk
Andrie Darusman, Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]
Sekilas tentang SMBC Indonesia
PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia)—sebelumnya PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN)—merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada Februari 2019. Dengan mengusung semangat “Bersama Lebih Bermakna”, SMBC Indonesia hadir untuk menciptakan lebih banyak pertumbuhan bermakna bagi masyarakat melalui beragam solusi keuangan inovatif dan komprehensif yang berpusat pada kebutuhan nasabah di berbagai segmen. SMBC Indonesia menyediakan produk dan layanan seperti pembiayaan hijau, produk dan layanan untuk nasabah pensiunan, untuk nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah, untuk nasabah perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang, layanan wealth management melalui Sinaya, serta layanan perbankan digital untuk masyarakat digital savvy melalui Jenius. Selain itu, SMBC Indonesia juga memiliki anak usaha, yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk, yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif, serta perusahaan pembiayaan PT Oto Multiartha (OTO) untuk kendaraaan roda empat dan PT Summit Oto Finance (SOF) untuk kendaraan roda dua. Komitmen SMBC Indonesia untuk memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat luas juga tertuang melalui Daya, program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur melalui pelatihan secara reguler yang bertujuan mengembangkan kapabilitas serta kapasitas diri untuk kehidupan yang lebih bermakna.